Selasa, 20 Januari 2015

tugas 5 perbandingan produk luar dan dalam negeri

LANDASAN TEORI

Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu denganpemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur SutraAmber Road), dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasiglobalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.

Teori perdagangan internasional
Menurut Amir M.S., bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri, perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut antara lain disebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan, misalnya dengan adanya bea, tarif, atau quota barang impor.
Selain itu, kesulitan lainnya timbul karena adanya perbedaan budaya, bahasamata uang, taksiran dan timbangan, dan hukum dalam perdagangan.






B A B I
PENDAHULUAN

1.1        Latar belakang
Pada era pasar global ini, banyak negara yang berlomba-lomba untuk meningkatkan pertumbuhan ekonominya. Sebagai Negara berkembang, Indonesia pun turut serta dalam upaya meningkatan pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Pertumbuhan ekonomi ini diwarnai dengan perubahan lingkungan yang cepat dan perkembangan tekonologi informasi yang pesat.
Krisis ekonomi yang melanda Indonesia tahun 1997-1998 telah membuka kesadaran akan pentingnya makna ketergantungan antara suatu Negara terhadap Negara lain yang membentuk suatu liberalisasi perdagangan dengan wujud perdagangan bebas, perdagangan bebas dapat juga didefinisikan sebagai tidak adanya hambatan buatan (hambatan yang diterapkan pemerintah) dalam perdagangan antar individual-individual dan perusahaan-perusahaan yang berada di negara yang berbeda. Hal ini, liberalisasi perdagangan mempunyai pengaruh langsung terhadap kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Indonesia. Liberalisasi perdagangan bertujuan meningkatkan perdagangan antar Negara anggota ASEAN (intra-ASEAN trade), dan menarik lebih banyak penanaman modal asing (PMA).
Perkembangan ekonomi Indonesia dewasa ini menunjukkan semakin terintegrasi dengan perekonomian dunia. Hal ini merupakan konsekuensi dari dianutnya sistem perekonomian terbuka yang dalam aktivitasnya selalu berhubungan dan tidak lepas dari fenomena hubungan internasional. Adanya keterbukaan perekonomian ini memiliki dampak pada perkembangan neraca pembayaran suatu negara yang meliputi arus perdagangan dan lalu lintas modal terhadap luar negeri suatu negara. Saat perdagangan bebas diberlakukan, perdagangan luar negeri Indonesia justru memperlihatkan data yang mengkhawatirkan. Nilai ekspor Indonesia sepanjang 2009 merosot cukup tajam, yakni sampai 14,98 persen dibanding 2008


B A B II
PEMBAHASAN

1.1        Daya saing produk dalam negeri atas produk luar negeri
Perdagangan bebas adalah sebuah konsep ekonomi yang mengacu kepada Harmonized Commodity Description and Coding System (HS) dengan ketentuan dari World Customs Organization yang berpusat di Brussels, Belgium. penjualan produk antar negara tanpa pajak ekspor-impor atau hambatan perdagangan lainnya. Perdagangan bebas dapat juga didefinisikan sebagai tidak adanya hambatan buatan (hambatan yang diterapkan pemerintah) dalam perdagangan antar individual-individual dan perusahaan-perusahaan yang berada di negara yang berbeda (Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas). Perdagangan bebas merupakan suatu kegiatan jual beli produk antar negara tanpa adanya kerumitan  aturan atau birokrasi yang mengatur perdagangan bebas itu didalam suatu Negara. Sehingga, suatu Negara, perusahaan, atau perorangan sekalipun dapat menjual produk yang diciptakannya di luar negeri. Begitu pula sebaliknya, Negara lainpun dapat menjual produknya didalam negeri sehingga komsumen dapat mendapatkan barang – barang kualitas internasional dengan mudah dan dengan harga yang relatif terjangkau. Hal ini termasuk salah satu dampak dari globalisasi yang semakin marak saat ini.
Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit. Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa. Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik. Seperti itulah gambaran tentang perdagangan bebas yang saat ini dianut oleh Indonesia dan negara-negara lainnya.
Nyatanya adanya perdagangan bebas dapat memberikan keuntungan ataupun kerugian bagi negara yang menjalankannya. Keuntungan bagi negara dan para pelaku perdagangan bebas pada umumnya didapat karena produk yang dihasilkan mampu menembus pasaran global, sebagian adalah produk-produk yang dapat merajai pasar global. Keuntungan yang dicapai tersebut tidak lain karena kuatnya daya saing produk-produk yang diciptakan sehingga dapat menembus pasar global. Sebaliknya, dalam perdagangan bebas kerugian akan dialami oleh suatu negara yang masuk dalam perdagangan bebas apabila produk dalam negara tersebut tidak mampu bersaing didalam pasar global, dengan kata lain produk dalam negeri kalah dengan produk impor yang memiliki nama besar atau yang lebih terkenal. Seperti yang dijelaskan salah satu sumber bahwa faktor-faktor yang  mempengaruhi  keberhasilan perdagangan bebas. Pertama, Industri sangat mempengaruhi dalam perdagangan bebas global. Kalangan industri telah berulang kali mengemukakan bahwa rendahnya daya saing industri disebabkan oleh permasalahan seperti keterbatasan suplai energi dan biaya yang tidak bersaing, sistem dan aturan ketenagakerjaan tidak terkait produktivitas, infrastruktur jalan dan pelabuhan, prosedur kepabeanan serta kinerja birokrasi yang menghambat arus barang, akses pendanaan terbatas dan bunga kredit yang tidak bersaing, hingga persaingan di pasar yang tidak fair. Kedua, merek ternama masih menjadi gantungan karena membuat merek sendiri tidak mudah, dibutuhkan banyak promosi yang memakan biaya besar.
Dari gambaran perdagangan bebas dan faktor-faktor penunjang keberhasilan perdagangan bebas diatas, akan dibahas bagaimana produk-produk dalam negeri berjuang untuk mampu bersaing dalam pusaran perdagangan bebas yang semakin marak saat ini baik daya saing produk dalam negeri yang lemah maupun produk-produk dalam negeri yang memiliki daya saing yang cukup tinggi didalam pasar global.
Indonesia banyak memiliki produk dan jasa unggulan yang berdaya saing internasional, namun sayangnya pasar global kurang mengenal merek-merek produk tersebut. Indonesia memiliki produk-produk unggulan seperti makanan, klinik kecantikan hingga fashion dengan kualitas baik, sayangnya sangat sedikit merek lokal yang berhasil di pasar internasional. Hal ini juga tidak lepas dari peran UKM (Usaha Kecil Mikro) sebagai salah satu penopang perekonomian Indonesia, kemampuan daya saing pelaku usaha kecil mikro (UKM) Indonesia dalam perdagangan ekspor dinilai masih sangat minim. Daya saing global yang rendah dari UKM dapat menjadi hambatan serius bagi UKM. Tidak hanya untuk menembus pasar global bahkan untuk memenangi persaingan dengan barang impor di pasar domestik juga akan berat. Berdasar data yang dirilis APEC, Indonesia menempati posisi terakhir untuk daya saing UKM, persoalan yang paling utama yang dihadapi UKM Indonesia adalah lemahnya penggunaan fasilitas internet, dan penguasaan teknologi. Sementara, berdasar data BPS, lanjut Tulus, hambatan utama yang dihadapi UKM di Indonesia adalah keterbatasan modal dan kesulitan pemasaran. Dari data tersebut yang diberikan BPS dapat disimpulkan bersama APEC bahwa kesulitan pemasaran yang dihadapi UKM diperkirakan karena lemahnya penggunaan fasilitas internet, dan penguasaan teknologi.
Selain alasan diatas, produk impor juga menjadi salah satu hambatan produk lokal/ dalam negeri untuk Go Global. Pasalnya impor produk konsumsi meningkat mengindikasikan produk lokal berkurang digunakan, termasuk mudahnya ditemukan produk impor hingga diseluruh pelosok daerah. Membanjirnya produk impor tersebut terlihat hadirnya berbagai macam produk mulai dari buah-buahan, makanan ringan, hingga mainan anak-anak.
Ditambah lagi pada januari 2010 yang lalu Indonesia telah menandatangani perjanjian ASEAN Forum Trade Agreement – China sebagai bagian dari program pasar bebas menjadi salah satu ancaman produk Indonesia adalah membanjirnya produk-produk China. Produk-produk China yang masuk ke Indonesia dengan harga yang sangat murah. Tentu saja konsumen akan memilih produk-produk yang murah meskipun dengan kualitas yang sedang. Namun dalam jangka panjang justru akan mengancam produk dalam negeri. Hal ini tentu menghambat berkembangnya produk dalam negeri untuk tetap eksis dalam pasaran global. Hal ini diperkuat olah hasil survei Kementrian Perindustrian menyimpulkan pemberlakuan ASEAN-China Free Agreement (ACFTA) telah menciutkan pasar produksi produk-produk dalam negeri. Produk elektronik asal China yang terlaris adalah jenis laptop dan telepon seluler (ponsel). Total nilai impornya Rp 52 triliun di tahun 2011. Data dari Kementrian Perindustrian menunjukkan, selama periode 2007-2011, impor produk elektronik China mengalami pertumbuhan hingga 51,4 persen. Laptop dan ponsel mendominasi produk impor tersebut.  Impor laptop memberikan kontribusi terbesar yakni sekitar 1 miliar dolar AS atau (Rp 9 triliun) atau naik 15,04 persen dari hasil tahun 2010. Produk-produk impor lainnya, seperti radio, telegraf, hardisk, dan berbagai komponen komputer juga ikut mengalami kenaikan, dan akibatnya impor produk China langsung membanjiri pasar lokal antaran beluum adanya tameng pelindung non tarif dan juga industri dalam negeri mengalami penurunan penjualan. Tentu saja hal tersebut menurunkan eksistensi daya saing produk-produk dalam negeri dikancah pasaran global.

1.2        Pengaruh pola persaingan luar negeri atas perekonomian indonesia
Perdagangan luar negeri atau perdagangan internasional merupakan perdagangan yang dilakukan oleh penduduk disuatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud disini adalah individu satu dengan individu yang lain, antar individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Perdagangan luar negeri merupakan salah satu dari dua kekuatan ekonomi yang melatarbelakangi perekonomian Indonesia saat ini.
Dibukanya suatu perekonomian Indonesia terhadap hubungan luar negeri mempunyai konsekuensi yang luas terhadap perekonomian dalam negeri. Konsekuensi ini mencakup aspek ekonomis maupun nonekonomis.
Dua konsekuensi penting dari perdagangan yaitu :
·         Adanya manfaat perdagangan
·          Adanya kecenderungan ke arah spesialisasi dalam produksi barang-barang yang memiliki keunggulan komparatif.

Setiap negara dalam melakukan perdagangan internasional akan mengalami dampak positif dan dampak negatif terhadap perekonomian negara itu sendiri. Sejauh mana pengaruh perekonomian negara tiap negara berbeda-beda.
Dampak positif dari perdagangan internasional antara lain :
·         Kegiatan produksi dalam negeri menjadi meningkat secara kuantitas dan kualitas.
·         Mendorong pertumbuhan ekonomi negara, pemerataan pendapatan masyarakat, dan stabilitas ekonomi nasional.
·         Menambahkan devisa negara melalui bea masuk dan biaya lain atas ekspor dan impor.
·         Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam negeri, terutamadalam bidang sektor industri dengan munculnya teknologi baru dapat membantu dalam memproduksi barang lebih banyak dengan waktu yang singkat.
·         Melalui impor, kebutuhan dalam negara dapat terpenuhi.
·         Memperluas lapangan kerja dan kesempatan masyarakat untuk berkerja.
·         Mempererat hubungan persaudaraan dan kerjasama antar negara.
Dampak negatif dari perdagangan internasional antara lain :
·         Barang-barang produksi dalam negeri terganggu akibat masuknya barang impor yang dijual lebih murah dalam negeri yang menyebabkan industri dalam negeri mengalami kerugian besar.
·          Munculnya ketergantungan dengan negara maju.
·         Terjadinya persaingan yang tidak sehat, karena pengaruh perdagangan bebas.
·         Bila tidak mampu bersaing maka pertumbuhan perekonomian negara akan semakin rendah dan bertambahnya pengangguran dalam negeri.

ASPEK EKONOMIS
Pengaruh ekonomis dari perdagangan luar negeri terhadap perekonomian dalam negeri
digolongkan menjadi 3 kelompok, yaitu:
1.      Pengaruh-pengaruh pada konsumsi (consumption effects)
Pengaruh utama dari perdagangan terhadap pola konsumsi ada 2 yaitu :
a)      Transformasi, yaitu proses pengubahan barang-barang dalam negeri menjadi barang-barang lain yang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.
Konsep transformasi mencakup ;
·         Transformasi melalui produksi Yaitu memasukkkan sumber-sumber ekonomi (input) ke dalam pabrik-pabrik dan proses produksi lain untuk menghasilkan barang-barang akhir (output).
·         Transformasi melalui perdagangan Yaitu menukarkan suatu barang dengan barang lain yang lebih kita butuhkan. Keduanya akan mencapai hasil yang sama yaitu mengubah satu barang menjadi barang lain yang di anggap lebih bernilai atau lebih di butuhkan.

Dalam ekonomi, proses transformasi bagi masyarakat menjadi dua macam yaitu peroses produksi dan proses perdagangan atau pertukaran. Inilah sumber dari kenaikan pendapatan rill masyarakat dari perdagangan luar negri yaitu adanya kemungkinan yang lebih luas dan lebih menguntungkan untuk mentransfomasikan sumber-sumber ekonomi dalam negri menjadi barang-barang yang dibutuhkan masyarakat.

ASPEK NON-EKONOMIS

Aspek ekonomi hanyalah salah satu aspek dari hubungan internasional meskipun mungkin merupakan aspek yang sangat penting, kalau tidak yang paling penting. Oleh sebab itu bentuk dan pola hubungan luar negeri yang baik bagi suatu negara tidak bisa ditentukan oleh para ekonom saja. Kebijaksanaan luar negri yang baik adalah apabila terdpat sinkronisasi (keterkaitan) dan keseimbangan antara aspek ekonominya dan aspek-aspek lain seperti, aspek kultular,aspek politik,dan aspek militer. Pengaruh pembukaan hubungan luar negri terhadap kebudayaan terhadap kehidupan politik dan strategi militer bagi negara adalah sangatlah luas dan komplek. Oleh sebab itu bukanlah suatu pelanggaran etika propesi apabila ekonom juga ikut berbicara mengenai aspek ekonomis dari kebijaksanaan luar negri, politik luar negri, dan strategi militer luar negeri.
1.3        Manfaat dan faktor pendorong persaingan
Menurut Sadono Sukirno, manfaat perdagangan internasional adalah sebagaiberikut :
·         Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiriBanyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut di antaranya : Kondisi geografi,iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.
·         Memperoleh keuntungan dari spesialisasi Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
·         Memperluas pasar dan menambah keuntungan Terkadang, parapengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.
·          Transfer teknologi modern Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.
 Faktor pendorong
Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional, di antaranya sebagai berikut :
·         Untuk memenuhi kebutuhan barang danØ jasa dalam negeri
·         Keinginan memperoleh keuntungan danØ meningkatkan pendapatan negara
·         Adanya perbedaan kemampuanØ penguasaan ilmu pengetahuan danteknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi
·         Adanya kelebihan produk dalamØ negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut.
·         Adanya perbedaan keadaan sepertiØ sumber daya alamiklimtenaga kerjabudaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.
·         Adanya kesamaan selera terhadapØ suatu barang.
·         Keinginan membukaØ kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain.
·         Terjadinya eraØ globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri.
sumber dari : http://sugerman30.blogspot.com/2013/05/tugas-2-perbandingan-produk-dalam-vs.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar